DZIKIR DAN DO’A BA’DA SHOLAT
FARDHU
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allooh سبحانه
وتعالى, yang telah menciptakan manusia untuk berhamba kepada-Nya. Sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada penutup segenap Nabi dan Rosuul,
Muhammad bin ‘Abdillaah Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم beserta keluarganya,
shohabatnya dan pengikut setianya hingga akhir zaman.
Wahai saudara-saudaraku kaum
muslimiin, setelah selesai dengan bahasan mengenai Bacaan Sholat, maka
kali ini kita akan membahas tentang Dzikir
dan Do’a Ba’da Salaam berdasarkan hadits-hadits yang
shohiih.
Semoga dapat bermanfaat dan
menjadi amal shoolih bagi yang menulis, membaca dan menerapkannya.
Setelah kita akhiri sholat kita
dengan Salaam, maka sunnah rosuul berikutnya adalah berdzikir dan berdu’a
antara lain sebagai berikut :
1. DZIKIR SETELAH SHOLAT
FARDHU:
1.a)
أستغفر
الله
“Astaghfirullooh.”(3 X)
Artinya:
“Aku mohon ampunan-Mu ya Allooh.” (3 X)
اللَّهُمَّ
أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Alloohumma Antas salaamu, wa
mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.”
Artinya:
“Ya Allooh Engkau lah As-Salaam
(Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu
yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
(Hadits Riwayat Imam Muslim
dari Tsaubaan رضي الله عنه)
1.b)
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu
laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing
qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa
atas segala sesuatu.”
اللَّهُمَّ
لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا
الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Alloohumma laa maani’a lima
a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.”
Artinya:
“Ya Allooh tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa
yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau
halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.”
(HR Muslim dari Mu’aawiyah رضي
الله عنه)
1.c)
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu
laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing
qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa
atas segala sesuatu.”
لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Laa haula wa laa quwwata illaa
billaahi.”
Artinya:
“Tidak ada daya, tidak ada kekuatan
kecuali dari Allooh.”
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ
الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ
“Laa ilaaha illalloohu, wa laa
na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, kami tidak beribadah kecuali hanya
kepada-Nya. Hanya milik Allooh segala nikmat, segala keutamaan, dan segala
pujian yang baik”
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Laa ilaaha illaalloohu
mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, dalam keadaan tulus, hanya
untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim
dari Ibnuz Zubair رضي الله عنه)
1.d)
سبحان
الله
“Subhaanalloohu.” (33 X)
Artinya:
“Maha Suci Allooh” (33 X)
الحمد
لله
“Al hamdu lillaahi.” (33 X)
Artinya:
“Segala puji hanya bagi Allooh”
(33 X)
ألله أكبر
“Alloohu Akbar.” (33 X)
Artinya:
“Allooh Maha Besar” (33 X)
(1x)لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu
laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing
qodiir.” (1 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa
atas segala sesuatu.” (1 X)
(Hadits Riwayat Imam Muslim
dari Abu Hurairoh رضي الله عنه)
1.e)
اللَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ
“Alloohu laa ilaaha illaa huwal
hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati
wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa
baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa
bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu
hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.”
Artinya:
“Allooh adalah tidak ada yang
berhak diibadahi kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Allooh
tidak mengantuk dan tidak lah tidur. Milik-Nya apa-apa yang ada di langit dan
di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allooh kecuali dengan
izin-Nya. Allooh Maha Mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di
belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali
dengan apa yang Allooh kehendaki. Kursi Allooh meliputi langit dan bumi dan
Allooh tidak lah berat dalam memelihara keduanya dan Allooh Maha Tinggi lagi
Maha Agung.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam An
Nasaa-i dari Abu Umaamah رضي الله عنه)
1.f)
بسم
الله الرحمن الرحيم
قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3)
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)
Qul huwoolloohu ahad.
(2)
Alloohush shomad.
(3)
Lam yalid wa lam yuulad .
(4)
Walam yakull lahuu kufuwan ahad.”
Artinya:
“Dengan nama Allooh yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1)
Katakan (yaa Muhammad), Allooh itu Esa (tak berbilang).
(2)
Allooh adalah tempat bergantung.
(3)
Allooh tidak beranak dan tidak diperanakkan.
(4)
Allooh, tidak ada sesuatu apa pun yang menyamai-Nya.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
1.g)
بسم
الله الرحمن الرحيم
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ
إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)
Qul a ‘uudzu birobbil falaq,
(2)
ming syarri maa kholaq,
(3)
wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqob,
(4)
waming syarrin naffaatsaati fil ‘uqod,
(5)
wa ming syarri haasidin idzaa hasad.”
Artinya:
“Dengan nama Allooh yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1) Katakan (yaa
Muhammad), Aku berlindung kepada Penguasa waktu Shubuh,
(2) dari kejahatan makhluk
yang Dia (Allooh) ciptakan
(3) dan dari kejahatan
malam apabila sudah gelap gulita
(4) dan dari kejahatan
wanita penyihir yang meniup buhul tali*]
(5) dan dari kejahatan
orang-orang yang dengki ketika mendengki.”
*] Biasanya tukang-tukang sihir
dalam melakukan sihirnya, membuat buhul-buhul dari tali lalu membacakan
jampi-jampi dengan menghembuskan nafasnya ke buhul tersebut
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
1.h)
بسم
الله الرحمن الرحيم
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)
Qul a’uudzu birobbinnaasi,
(2)
malikin naasi,
(3)
ilaahin naasi,
(4)
ming syarril waswaasil khonnaasi,
(5)
alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi
(6)
minal jinnati wannaasi.”
Artinya:
“Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
(1)
Katakan (yaa Muhammad), aku berlindung kepada Penguasa manusia.
(2)
Rajanya manusia.
(3)
Yang diibadahi oleh manusia.
(4)
dari kejahatan was-was (bisikan) syaithoon yang tersembunyi,
(5)
yang membisikkan pada dada manusia
(6)
dari kalangan jin dan manusia.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
2. DO’A SETELAH SHOLAT
FARDHU:
Rosuul صلى الله عليه وسلم
ditanya: “Do’a apakah yang
paling didengar?”
Rosuul صلى الله عليه وسلم
menjawab: “Do’a di tengah
malam dan do’a setelah sholat fardhu”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At
Turmudzi dari Abu Umaamah رضي الله عنه)
2.a)
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Alloohumma innii as aluka
‘ilman naafi’aa wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalam mutaqobbalaa.”
Artinya:
“Ya Allooh sungguh aku mohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rizqi yang baik dan amalan yang diterima”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها)
2.b)
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ
بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Alloohumma innii a’uudzu bika
minal bukhli wa a’uudzubika minal jubni wa a’uudzu bika an urodda ilaa ardzalil
‘umuri wa a’uudzu bika min fitnatid dunyaa wa a’uudzu bika min ‘adzaabil
qobri.”
Artinya:
“Ya Allooh aku berlindung
kepada-Mu dari sifat bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku
berlindung kepada-Mu dari dikembalikan pada umur yang hina, dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها)
2.c.)
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ
“Alloohumma innii a’uudzu bika
minal kufri wal faqri wa ‘adzaabil qobri.”
Artinya:
“Ya Allooh aku berlindung
kepada-Mu dari kekufuran, kefakiran dan adzab kubur.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam An
Nasaa-i dari Muslim Bin Abu Bakroh رضي الله عنه)
2.d)
اللَّهُمَّ
أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Alloohumma a’innii ‘alaa
dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.”
Artinya:
“Ya Allooh, tolonglah aku untuk
mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan beribadah kepada-Mu sebaik-baiknya.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Abu Dawud dan Imam Ahmad dari Mu’adz Bin Jabal رضي الله عنه)
2.e)
رَبِّ
قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ أَوْ تَجْمَعُ عِبَادَكَ
“Robbi qinii ‘adzaabaka yauma
tab’atsu au tajma’u ‘ibaadaka.”
Artinya:
“Ya Allooh, lindungilah aku
dari adzab-Mu pada hari Engkau bangkitkan atau Engkau kumpulkan
hamba-hamba-Mu.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim
dari Al Baroo’ Bin Al ‘Aazib رضي الله عنه)
3. DZIKIR DAN DO’A SETELAH
SHOLAT FARDHU SHUBUH & MAGHRIB:
Adapun ba’da sholat shubuh dan
maghrib, maka Muhammad Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mencontohkan pada kita
dengan dzikir dan do’a yang khusus, antara lain sebagai berikut :
3.a)
اللَّهُمَّ
أَجِرْنِى مِنَ النَّارِ
“Alloohumma ajirnii minan
naari.” (7 X)
Artinya:
“Ya Allooh, hindarkanlah aku
dari api neraka” (7 X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam
Abu Daawud dari Muslim bin Al Haarits At Tamiimy رضي الله عنه)
3.b)
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu
laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa
kulli syai ing qodiir.” (10 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa
atas segala sesuatu.” (1o X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At
Turmudzi dari Abu ‘Umaaroh bin Syabiib Ath Thobroony dan Abu Umaamah رضي الله
عنهما)
***
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله
وبركاته